Minggu, 16 Desember 2012

Refleksi HAM & Demokrasi Indonesia penghujung tahun 2012 dan Seruan Peace Full Protes (USA, Indonesia, Papua-Maluku) Awal Tahun 17 Januari 2013

Catatan Perlindungan HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
Pict 1. Free Political Prisones Campaign
Catatan akhir tahun ini dibuat untuk menilai situasi penegakan Hak asasi Manusia (HAM) di Indonesia sepanjang 2012 jauh daripada yg diharapkan bersama. Penilaian tersebut dilakukan dengan melihat sejauh mana Negara melakukan penghormatan (to respect), perlindungan (to protect) dan pemenuhan (to fulfil) terhadap hak asasi manusia di yurisdiksinya. Penghormatan mengandaikan adanya pengakuan aturan-aturan hukum atas hak asasi manusia.
Pict 2. M u n i r - Bapak HAM Indonesia
Sementara perlindungan mengandaikan adanya peran Negara secara aktif dalam melindungi setiap individu warganya dari ancaman kekerasan atau pelanggaran HAM. Sedangkan pemenuhan diartikan sebagai upaya Negara untuk menyediakan fasilitas dan akses bagi warganya untuk mendapatkan hak-haknya. Ukuran dari trias obligasi ini tidak semata-mata menghasilkan gambaran kuantitatif, namun juga kualitatif. Sehingga dapat dikatakan, Negara Indonesia gagal memberikan perlindungan HAM terhadap warganya.
Pict 3. Aksi Solidaritas Munir
Hal ini bisa dilihat dari sejumlah situasi HAM yang khas diantaranya;  Serangan terhadap Pekerja HAM dan Demokrasi, Perlakuan buruk terhadap para Tahanan Politik, Masih terancamnya Kebebasan Beragama dan berserikat, Berekspresi dan Penyampaian Pendapat dimuka umum, dan masih banyak kejanggalan-kejanggalan didalam demokratisasi Negara Indonesia. Berita Terkait: Human Rights Watch: HAM Indonesia masih memprihatinkan, Indonesia: Melonjaknya Kekerasan Sektarian,Penyerangan di Papua, Bebaskan Aktivis Balon di Ambon, Kasus Munir: Butuh Pertanggung-Jawaban segera 


Peace Full Protes (USA, Indonesia, Papua-Maluku)
Awal Tahun 17 Januari 2013 
"Bebaskan TAPOL MALUKU dan PAPUA BARAT"

Pict 4. West Papua-Free Political Prisoners
Apresiasi kita di hujung tahun ini, yang mana akan kita akhiri dengan suatu penghormatan atas kepahlawanan saudara/i yang telah gugur mendahului kita, mereka yang mati terbunuh, disiksa dan dibantai oleh oknum-oknum aparatur pemerintah RI bahkan para pemimpin politik Papua Barat & Maluku yang masih terus dibalik terali besi, yang bersembunti dihutan dialam kekuasaan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini.

Sebagai bentuk solidaritas bagi pelanggaran HAM dan Demokrasi di Indonesia, khususnya Papua dan Maluku dan mengawali advokasi awal tahun 2013, akan diadakan aksi bersama USA, Papua & Maluku pada:
Pict 5. Tapol Maluku

Hari/ Tanggal : 17 Januari 2013
Tempat: Kedubes RI di Washington, DC, USA.
Tema: Bebaskan TAPOL Maluku dan West Papua
 
Untuk daerah Papua dan Maluku, akan diadakan Aksi demonstrasi yang sama dengan titik & tempat aksi, dikonfirmasi kemudian.
Peran serta dukungan partisipasi saudara/i, Mahasiswa, Pemuda, Perempuan, Adat, Agama, Para pemerhati HAM dan Demokrasi dan Media Publik serta pers Internasional, Indonesia (SeJawa-Bali) dan Papua-Maluku merupakan bentuk eksistensional advokasi rakyat terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM dan Demokrasi.
Pict 6. Tapol Papua
Demikian sharing minggu ini, kita terus saling medoakan, mendukung satu dan lain khususnya teman-teman advokasi di exile, Indonesia dan Rakyat Papua-Maluku yang terus melakukan kerja-kerja kampanye dan advokasi, lobying berlanjut kepada pemerintah mereka baik di Australia, Amerika Serikat, Inggris dan negara lainnya.

Ter-Iring Salam dan Doa, Selamat memasuki perayaan natal, Tuhan berkati perjuangan demokrasi bangsa.
A luta Continua.-


t.t.d:
Herman Wainggai
West Papua Political Leaders - Washington DC, USA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Loading...